Rabu, 21 Januari 2009

Hidup

Jati Diri Hidup dari seorang Mahasiswa
Oleh MYRNA NUR SAKINAH

Mencari jati diri hidup merupakan salah satu tujuan dari kebanyakan tujuan Mahasiswa. Ketika seseorang telah memasuki Dunia Kampus yang merupakan dunia baru bagi mereka-mereka setelah mereka duduk di bangku SMA.

Itulah kenyataannya, banyak berbagai fenomena yang dialami oleh Mahasisiwa sendiri ketika dalam masa pembelajaran masa perkuliahan. Banayak kendala dan cobaan yang datang mendadak ketika kita menuju masa taraf hidup kedewasaan. Masing-masing orang yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda mencerminkan dirinya yang hidup di tengah-tengah khalayak masyarakat. Melalui tingkat pendidikan, bagaimana dia bersosialisasi, belajar dan bekerjalah yang dapat membedakan Mahasiswa yang satu dengan Mahasiswa lainnya.

Didalam pendidikan Mahasiswa sangat memerlukan fasilitas yang memadai yang mendukung masa perkuliahannya. Ketika dia mempraktekan teori yang didapatkannya, dia pun juga harus mampu untuk mengaplikasikannya kepada orang lain. Mahasiswa dituntut agar mampu untuk menjelaskannya kepada orang lain atas pendidikan yang dia dapatkan. Disinilah kita menemukan keanekaragaman yang dimiliki oleh tiap Mahasisiwa. Ada yang mempraktekannya secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat dicontohkan ketika seorang Mahasiswa barada di dalam pembelajaran akademik yang dilakukan didalam masa perkuliahannya. Mengerjakan tugas, membaca, mencari sumber lain yang dijadikan sebagai acuan untuk pendidikan. Secara tidak langsung dapat dicontohkan ketika seseorang melakukan diskusi dengan siapapun tentang dunia pendidikan ketika mereka ada dimanapun. Ketika di warung, café, warnet, dan tempat-tempat lainnya yang selalu dijadikan tempat mereka kunpul dan diskusi.

Mampu untuk Hidup bersosialisasi dengan yang lainnya merupakan salah satu kebanyakan tujuan Mahasiswa. Ada empat karakter yang dimiliki Mahasiswa bahkan metode tiap orang pun berbeda-beda dalam menjalani bagaimana ia dapat hidup bersosialisasi.Pertama, Mahasiswa yang mengetahui tentang teori dan langsung mengaplikasikannya dengan yang lain. Kedua, Mahasiswa yang tidak tahu akan teori-teori bersosialisasi namun mampu untuk mengaplikasikannya dengan yang lain. Ketiga. Mahasiswa yang tahu tentang teorinya namun tidak dapat mengaplikasikannya. Keempat, Mahasiswa yang samasekali tidak tahu teori dan tidak mengaplikasikannya. Namun jenis yang keempat ini jarang ditemukan.

Belajar dan bekerja dapat membedakan Mahasiswa yang satu dengan lainnya. Tingkat inilah yang menjadi acuan pertama dalam masa pembelajaran. Seseorang yang sungguh-sungguh dengan belajar dan bekerjanya akan sangat berbeda dengan orang yang selalu nyantai ataupun menyepelekannya(tidak perduli dengan apa yang terjadi). Bahkan berdasarkan survey, Mahasiswa berasumsi dengan belajar dan bekerjalah kita dapat menemukan jati diri kita. Siapa kita, dimana kita belajar dan bekerja, mengapa kita belajar dan bekerja, kapan kita belajar dan bekerja, untuk siapa kita belajar, apa yang kita pelajari. Namun itulah kenyataannya, segala apapun membutuhkan prosesnya tersendiri. Di dalam proses inilah mahasiswa dituntut agar selalu bersabar dan berdo’a dalam menjalani apapun dan selalu ada dalam jalan yang benar.

Dengan cara yang berbeda-beda setiap orang mempunyai karakter dan khasnya masing-masing dalam upaya pencarian jati hidup mereka.

Penulis Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI).

 

© 2007 SUNANGUNUNGDJATI: Hidup