Senin, 03 Maret 2008

Budapest

Budapest Im Coming
Oleh IRFAN AMALEE

Setelah menunggu 10 jam akhirnya terbang juga ke Budapest. Di pinggir saya duduk 2 oran ibu-ibu centil, dari bahasanya kayaknya mereka orang hungaria.

Sejenis ibu-ibu arisan yang hobi ngerumpi. Sepanjang perjalanan negerumpi, sambil sesekali lihat saya, lalu saling berbicara, untung saya nggak ngerti. Mungkin kalau ngerti bisa sakit ati.

Di belakang saya duuk dua orang lelaki, saya sudah menduga bahwa mereka adalah peserta study seasonjuga. Baru pas di bis bandara Budapest kami saling menyapa. dan ternyata benar. Qaisar dari Pakistan dan Miled dari Palestine. Kami bertiga meluncur menggunakan airport minibus dengan ongkos 2100 hu menjuju Youth Centre Budapest tempat kami menginap.

Sepanjang jalan yang terlihat adalah jalanan sepi, bangunan tua klasik peninggalan romawi kuno. agak angker, yang terbayan bahwa di dalam bangunan itu pasti banyak drakula. Eh, tapi Drakula bukan di Hungaria ding, drakulla dari Rumania. Hampir sepanjang trotoar jalan penuh parkiran mobil mewah. Tapi nggak ada seorang pun manusia yang terlihat. Memang cuaca di Budapest dingin banget, dengan angin besar, membuat orang malas keluar.

Waktu di jakartam saya bilangke Habib Chirzin bahwa bahwa saya mau ke budapest. Dia langsung bilang, "The most wonderful city!" Dan bener! Indah banget. Bangunan tertata rapi di bukit-bukit. Kota dipenuhi bangunan tua yang terawat (nggak seprti di bandung, banyak yang terlantar). Saya baru ngerti mengapa kota ini sering jadi tuan rumah acara-acara perdamaian berskala Internasional.

Jam 9 malam acara dimulai dengan sessi perkenalan. I got many new friends! Ada yang dari Rumania, Hungaria, German, Brazilia, Nepal, Pakistan, Palestine, Moldova, Italia, Azerbaijan. Ada seorang utusan dari belanda, dari wajahnya sepertinya saya kenal, wajah khas orang melayu atau jawa, yup ternyata dia orang Indonesia berdarah surabaya dan jepara. Tapi lahir dan besar di Belanda. Bahasa Indonesianya sangat bagus. Namanya Aman. Dia punya saudara di Manglayang regency daerah perumahan di Cileunyi.

Panitia mengucapkan terimakasih pada saya secara khusus, karena saya adalah peserta yang datang dari tempat paling jauh: Indonesia.

Acara perkenalan ditutup, dilanjutkan dengan acara ramah tamah, disediakan makanan kecil dan minuman, dari minuman jus sampai minuman beralkohol (Tapi saya dan teman saya yang muslim dari Azebaijan dan pakistan hanya minum jus aja :)). Panitia memberi sebuah coklat kecil bertuliskan: Welcome to our study session, we hope that this week we will give you: new skills, knowledge, inspiration, and friends.

Budapest 3 Maret 2008

 

© 2007 SUNANGUNUNGDJATI: Budapest